Monday, February 9, 2009

MANUSKRIP SANG PENYAIR

1
Jika engkau ingin selamat dari syetan maka tetaplah bersama kitab Ishatsatul Lahfan
Di dalamnya terdapat obat hati dari penyakitnya dan itulah jalan menuju keridhaan Yang Maharahman
Demi Allah, ia adalah jemari-jemari penata kalung yang betapa banyak dideretkan padanya mutiara-mutiara pilihan
Berbagai hikmah, dan ia adalah mutu manikan murni, demikian jika mata mau memandang dan telinga mau mendengar


2
Wahai manusia yang takut dari perdayaan syetan dan menghendaki jalan-jalan keimanan yang murni
Bersiap siagalah dengan penuh kerendahan, sehingga engkau melihat Sunnah-Sunnah petunjuk dalam isi dan intisari Ishatsatul Lahfan

3
Malamku karena wajahmu tampak bercahaya, sedang gelapnya malam di tengah manusia masih terus menyelimuti
Orang-orang yang masih dalam keadaan gelap pekatnya malam, sedang kita berada di bawah cahaya siang

4
Dan dalam kebodohan, sebelum kematian adalah kematian bagi pemiliknya
Jasad-jasad mereka, sebelum kuburan adalah kuburan
Ruh-ruh mereka berada dalam kebuasan tubuh-tubuh mereka dan mereka tidak memiliki kebangkitan, meskipun pada Hari Kebangkitan

5
Engkau adalah korban pembunuhan oleh setiap orang yang engkau cintai
Karena itu bercintalah semaumu, terserah siapa yang engkau pilih ?

6
Tidaklah di dunia ini ada orang yang lebih menderita dari pecinta meski ia mendapatkan cinta itu manis rasanya
Engkau lihat ia selalu menangis pada setiap keadaan, karena takut terpisah atau karena rindu dendam
Ia menangis jika mereka jauh, sebab didera kerinduan
Ia menangis pula saat berdekatan, sebab takut perpisahan
Air matanya mengalir saat bertemu
Air matanya mengalir saat berpisah

7
Daging unta yang kurus, yang berada di atas puncak gunung yang terjal dan sulit, tidak mudah sehingga bisa dipanjat, tidak pula gemuk sehingga perlu dipindahkan

Andai bukan karena persaingan di dunia, niscaya tidak dikarang buku-buku perdebatan, tidak Al-Mughni tidak pula Al–`Umud
Mereka mengaku menguraikan keruwetan, padahal apa yang mereka karang itu menambah keruwetan

8
Akhir dari kemajuan akal adalah `iqal (belenggu)
Dan kebanyakan usaha para mahluk adalah kesesatan
Ruh-ruh kita ketakutan dari jasad-jasad kita
Dan hasil dari (upaya) duniawi kita adalah kehinaan dan bencana
Kita tidak memamfaatkan dari penelitian kita sepanjang umur kita, selain kita mengumpulkan di dalamnya kata si Fulan dan kata mereka

9
Dan engkau, jika suatu hari mengutus pandanganmu sebagai utusan hatimu, niscaya berbagai pemandangan itu akan melelahkanmu
Engkau melihat sesuatu yang tidak pada semuanya bahkan tidak pada sebagiannya engkau mampu bersabar
Padahal jika engkau menahan utusanmu (pandanganmu) dari membuka pandangan dan meneliti, niscaya hati akan istirahat dari lelahnya mencari dan mengingini
Siapa yang membiarkan detik-detiknya bergulir tak berguna, niscaya akan abadilah penyesalannya, karena sesungguhnya melihat melahirkan cinta

10
Jika tidak ada lagi atas hal apa bersabar maka bersabarlah atas kebenaran, karena itulah kesabaran yang terpuji pada akhirnya

11
Tidaklah menimpaku qadar yang kubenci atau kusenangi, kecuali dengannya aku mendapatkan petunjuk jalan kepada-Mu
Ketentuan-Mu itu berjalan bersama kerelaanku, dan sungguh aku mendapatkan-Mu sebagai teman di dalam negeri

12
Cintanya datang sebelum aku mengenal cinta
Cinta itu menentukan hati yang kosong sehingga ia meresap teguh

13
Sesungguhnya aku, seakan-akan melihat orang yang tidak lagi punya malu, dan amanah di tengah manusia seakan seperti orang telanjang

14
Aku hinakan diriku di hadapan mereka untuk meninggikan derajatku dengannya

15
Ia adalah pertengahan yang terjaga, sehingga ia tidak tersentuh bencana, sempai kelak ia menjadi tepian selamanya

16
Ia berjalan ke arah timur dan aku berjalan ke arah barat
Alangkah jauh perbedaan antara timur dan barat

17
Al-Qur’an dibacakan, maka mereka pun diam, bukan karena takut, tetapi diam karena lupa dan tidak memperhatikan
Dan ketika nyanyian didendangkan, serta-merta merekapun bernyanyi laksana kedelai, tetapi demi Allah mereka menari bukan karena Allah
Di sana ada rebana, seruling dan nyanyian yang memabukkan
Wahai, pernahkan anda melihat ibadah di tempat bersenang-senang ?
Bagi mereka, Al-Qur’an itu amat berat, karena di dalamnya berisi berbagai perintah dan larangan
Mereka mendengarkannya seakan guruh dan petir, jika ia berisi peringatan dan ancaman melakukan perbuatan terlarang
Mereka menganggap Al-Qur’an itu penghalang terbesar nafsu dan berbagai keinginannya, wahai kapankah hal itu berakhir
Lalu mereka datang untuk mendengarkan yang sesuai dengan tujuan-tujuannya, dan karena itu mereka menjadi semakin sombong
Manakah penolong yang bisa menghentikan sebab-sebab hawa nafsu bagi orang yang bodoh dan lengah ?
Tidak, yang ada hanyalah arak bagi tubuh atau arak yang misalnya bagi pikiran
Lihatlah orang-orang yang mabuk saat minum, lihat orang-orang yang mabuk di tempat bersenang-senang !
Lalu, lihat pula orang-orang yang merobek-robek pakaiannya, setelah ia merobek-robek sendiri hatinya yang lupa
Lantas putuskanlah, manakah arak yang lebih pantas diharamkan dan dibebani dosa di sisi Allah ?

18
Kami setia kepada Allah dan melepas diri dari orang-orang yang mengidap penyakit mendengarkan nyanyian
Berapa sering kukatakan, “Wahai kaumku, kalian berada di tepi jurang, tepi jurang yang di bawahnya lembah curam, mengapa kalian tak mengambil peringatan ?”
Kami sering nasehati mereka, agar kami punya alasan tentang keadaan mereka ketika ditanya Tuhan kami
Dan, tatkala mereka meremehkan peringatan kami, kami mengembalikan perkara ini kepada Tuhan kami
Lantas kami tetap hidup berdasarkan Sunnah Nabi, sedangkan mereka mati dalam kebencian kami

19
Katakanlah kepada mereka sebagaimana yang dikatakan oleh hamba yang menasehati, dan hak nasehat adalah didengar
Sejak kapankah diketahui manusia dalam agama kita, bahwa nyanyian adalah Sunnah yang harus diikuti ?
Dan agar seseorang makan seperti makannya keledai dan berdansa dalam suatu perkumpulan hingga terjadi perzinahan
Dan mereka berkata, “Kami mabuk cinta kepada Tuhan”, padahal tidaklah suatu kaum itu mabuk kecuali karena cawan-cawan (minuman keras)
Demikianlah binatang, jika kenyang maka kekenyangan membuatnya menari-nari
Lali seluring membuatnya mabuk, juga nyanyian, padahal jika (surat) yasin dibacakan ia berpaling jengkel
Masjid-masjid kita dihinakan karena memperdengarkan (Al-Qur’an), lalu apakah dimuliakan kandang-kandang (minuman) seperti itu ?

20
Orang-orang mulia berpendapat, tetapi sebagian dari kelompok dari orang-orang rendah menghalangi
(Ironinya), mereka mengaku meniti jejak mereka, tetapi titian para penganggur
Mereka memotong jalan orang-orang ahli ibadah, menyimpangkan jalan-jalan petunjuk dengan kebodohan dan kesesatan
Mereka menampakkan pada lahirnya pakaian takwa, tetapi isi perut mereka penuh dengan daki-daki
Jika engkau katakan, “Allah berfirman dan Rosul bersabda”, mereka mengerlingmu dengan kerling kemurkaan penuh meremehkan
Juga jika engkau katakan, “Para sahabat telah berkata, karena itu yang utama hendaknya kalian mengikuti dalam ucapan dan perbuatan mereka, atau jika engkau katakan, “Para keluarga Nabi telah berkata, semoga Allah memberi sebaik-baik shalawat keluarga Nabi”, atau jika engkau katakan, “Imam Syafi’i, Ahmad, Abu Hanifah dan Imam Malik telah berkata”, atau jika engkau telah katakan, “Para sahabat mereka sesudahnya telah berkata”, maka semua itu bagi mereka sebagai khayalan belaka, lalu ia berkata, “Hatiku telah memberitahuku tentang rahasianya, tentang rahasia-rahasiaku dan tentang keadaanku yang sejati, tentang diriku, tentang pikiranku, tentang kesendirianku, tentang kesaksianku, tentang apa yang keluar dari diriku, tentang keadaanku, tentang kesejatian waktuku, kesejatian kesaksianku, tentang rahasia diriku, tentang sifat-sifat perbuatanku”
(Semua adalah) pengakuan, yang jika engkau telusuri, akan engkau dapatkan, ia hanyalah nama-nama dusta yang dibungkus dengan kemustahilan, mereka meninggalkan hakikat dan syariat, lalu meniru yang tampak dari orang-orang yang bodoh dan sesat, mereka menjadikan kepura-puraan sebagai pintu, ungkapan-ungkpan khianat, sebagai bualan, lalu melompat menjadikannya sebagai dalil
Mereka melemparkan Kitabullah di belakang panggung mereka, seperti musafir yang membuang sisa makanan mereka
Nyanyian mereka jadikan kendaraan bagi hawa nafsu mereka, dan mereka keterlaluan di dalamnya, mengatakan di dalamnya berbagai kemustahilan
(Nyanyian) dikatakan sebagai ketaatan, qurbah dan sunnah, mereka percaya dalam hal tersebut terhadap syaikh yang menyesatkan
Yaitu syaikh dahulu yang memerangkap mereka dengan khayalan-khayalan, lalu mereka mengiakan ajakan penipu
Karenanya, mereka menghindari Al-Qur’an, As-Sunnah dan atsar, sebab semuanya mempersaksikan kesesatan mereka
Mereka tidak mau mendengarkan kecuali apa yang mereka syahwati, sehingga melupakan mereka terhadap kesibukan lain
Ketika mendengarkan Al-Qur’an mereka menyerang, mereka tuli, buta dan meremehkan
Jika seorang qari’ membacakan satu surat kepadanya, maka musuhnya (Al-Qur’an) membuat Al-Qur’an itu begitu berat, lalu juru bicara mereka berkata, “Engkau terlalu panjang membaca, padahal belum sampai sepuluh (ayat)- karena itu pendekkanlah, kamu memang membosankan”
Demikianlah, sementara berapa banyak gurauan, teriakan dan tertawa tanpa adab dan sopan-santun (yang mereka lakukan), sampai jika nyanyian telah diperdengarkan kepada mereka, tiba-tiba suara menjadi hening karena memuliakannya, leher-leher mendongkrak untuk mendengarkan wahyu syaikh tersebut yang berupa nyanyian dan lagu, kepala-kepala menjadi bergoyang, karena cinta dan rindu mendapatkan keterikatan
Di sana ada rindu dendam, juga keadaan yang tidak bisa disebutkan keadaan
Demi Allah, seandainya mereka sadar, niscaya mereka akan melihat betapa nista apa yang mereka perbuat, tetapi, mabuk karena nyanyian lebih berat daripada mabuk karena khamar, dan ini tidak syak lagi
Dan, jika suatu kali keduanya berkumpul dalam satu jiwa, maka jiwa itu akan merugikan serugi-ruginya
Wahai umat yang mempermainkan agama nabinya, sebagaimana permainan anak-anak di lumpur, kalian bergembira atas bencana yang menimpa Ahlul Kitab dengan agama kalian, sungguh mereka tidak akan rela dengan perbuatanmu itu, betapa banyak kalian dihina mereka karena kelompok kalian, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan dalam setiap perdebatan ?
Kepada kami mereka berkata, “Agama ?” padahal ibadah para pemeluknya adalah nyanyian ini, sungguh ini adalah agama yang mustahil, sungguh syariat tidak datang untuk memperbolehkannya, karena itu tanyakanlah syariat-syariat, niscaya kamu tak lagi perlu bertanya
Jika kalian katakan, nyanyian itu adalah kefasikan, kemaksiatan dan perdayaan syetan kepada orang-orang hina, agar menghalang-halangi manusia dari wahyu dan agama ilahi, dan agar terkena perangkap syetan yang memperdaya, niscaya kami bersaksi bahwa ia adalah agama yang datang membawa kebenaran, agama para rosul yang tidak sesat
Demikianlah, dan penisbatan semua itu kepada agama rosul adalah sesuatu yang luar biasa
Sungguh tidak mungkin Rosulullah memutuskan hukum dengan hawa nafsu dan kebodohan, itu adalah hukuman yang sesat
Demi Allah, jika semua itu dihadapkan kepadanya, niscaya beliau akan menolak dan membatalkannya, kecuali yang sesuai dengan hukumnya, maka itulah yang akan beliau terima
Segenap hukumnya adalah adil dan benar semuanya, dalam rahmat, maslahat dan halal, segenap mahluk hidup dari segenap penjuru mengakui dengan akalnya bahwa hukumnya adalah baik dan sempurna
Hukum-hukumnya engkau dapati selalu berkesesuaian dengan akal dan menghilangkan setiap ikatan, sampai berkata orang yang mendengarkan hukumnya, tidaklah setelah kebenaran ini melainkan kesesatan
Adalah untuk Allah, segenap hukum rosul dan keadilannya diantara para hamba, demikian pula dengan cahaya yang gemerlap
Hukum-hukumnya itulah rahmat teragung di bumi ini, sehingga manusia berada dalam kebahagiaan serta menerimanya, hukum-hukumnya berada dalam kebenaran, dan keadaan mereka berada dalam sebaik-baik keadaaan, penuh keamanan, kemuliaan, petunjuk, kasih sayang, keterkaitan, kecintaan dan keagungan, lalu kondisinya berubah, sampai kemudian terbalik amal perbuatan menjadi terpolusi, seandainya mereka menegakkan agama Allah, niscaya engkau lihat mereka dalam sebaik-baiknya keadaan, sebaliknya, jika mereka memutuskan hukum selain sscara zalim, maka mereka akan menjerat orang yang mengingkarinya dengan bencana
Mereka berkata, “Apa engkau mengingkari syariat Muhammad, jangan demikian, karena ia adalah syariat yang mulia dan tinggi, wahai orang yang mengingkari kebaikan, yang meminta kepada Tuhannya agar menang daripadanya dengan berbagai angan-angan, lihatlah kepada petunjuk para sahabat dan orang yang hidup di zaman terdahulu, titilah jalan mereka ke mana mereka mengarah, carilah jalan yang kanan karena yang kiri bukanlah jalan (kebenaran)”
Demi Allah, mereka tidak memilih jalan untuk diri mereka selain jalan–jalan petunjuk dalam ucapan dan perbuatan, mereka meniti jalan dan petunjuk rosul, dan itulah yang mereka ikuti dalam segala keadaan
Sebaik-baiknya teman adalah orang yang mencari petunjuk, Mahsyar kelak, ia akan berakhir dengan sebaik-baik kesudahan, mereka adalah orang yang taat dan tunduk pada Tuhan mereka, dan berbicara dengan perkataan yang paling jujur, yang meninggalkan setiap perbuatan buruk, dan mengamalkan sebaik-baiknya amalan, hawa nafsu mereka mengikuti agama nabi mereka, sedang selain mereka memiliki keadaan yang sebaliknya, agama mereka tidak bercampur dengan kekurangan, ucapan mereka tidak ada yang berupa bualan bodoh dan berlebih-lebihan, mereka mengerjakan apa yang mereka ketahui, dan tidak memaksakan diri, karena itu mereka tidak mencampur antara petunjuk dengan kesesatan, adapun selain mereka berlawanan dalam dua perkara (yang berlebihan dan meremehkan), mereka meninggalkan petunjuk dengan kesesatan, mereka adalah petunjuk bagi orang yang kebingungkan, siapa yang berjalan sesuai petunjuk mereka tidak akan takut tersesat, mereka adalah bintang-gemintang petunjuk jalan dan pemberi cahaya, berada di tempat yang tinggi dan memiliki hasil yang banyak, mereka berjalan di tengah manusia dengan menunduk, ucapan mereka adalah kebenaran, tidak dengan kebodohan orang-orang yang bodoh, penuh kasih sayang, ilmu ketakwaan, rendah hati, dan nasihat dengan tingkat keutamaan yang tinggi, mereka menghidupkan malam mereka dengan menaati Tuhan, dengan tilawah (Al-Qur’an), merendahlkan diri (kepada-Nya) dan berdo’a, kedua pasang mata mereka mengalirkan air mata, seperti derasnya hujan yang mengguyur, pada malam hari mereka adalah rahib-rahib, tetapi (siang hari) saat berjihad melawan musuh, mereka adalah orang yang paling pemberani, pada wajah-wajah mereka terdapat bekas sujud kepada Tuhan mereka, dan karenannya, semburan cahaya dirinya gemerlap menerangi


21
Nama-namanya menunjukan sifat-sifatnya, maka sungguh celaka orang yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat itu

22
Tidaklah pemain seluring, rebana, dan nyanyian, ia tidak memiliki sebagai jalan ketaatan kepada Allah, maka tinggalkanlah ia hidup dalam kekeliruan dan kesesatannya

23
Burung pipit yang ada di tangan anak kecil, ia akan hilang dan lenyap daripadanya, tetapi anak kecil itu tetap riang dan bermain-main

24
Mahasuci Allah, Tuhan Pemilik Arasy, Yang Maha detail ciptaan-Nya, Pencipta dua hal yang berbeda yang tidak berlawanan; tetesan air dari kobaran api di dalam perut, api dan air ada di satu bejana

25
Demi Allah, seandainya Dia tidak membahagiakan hamba-Nya dengan memberi taufiq, -dan sungguh demi Allah, Dia begitu Maha Penyayang kepada hamba-Nya- tentu tak sehari pun iman bisa bertahan di hatinya, sebab begitu banyak penyakit dan godaan yang mendera, bahkan sampai tak terhingga
Sungguh, bukan karena taufiq dan kasih sayang-Nya, jiwa tidak akan mau meninggalkan syahwatnya, tidak pula terhadap suatu hari dimana ia akan menghadap Tuhannya, di situ ia akan diputuskan secara adil, dan sungguh Dia tidak berbuat zalim kepada hamba-Nya

26
Seandainya orang lain berbuuat keji kepadaku, karena dirimu, wahai juwitaku, maka sungguh ini membuatku bersuka cita, hanya karena dirimu ada dalam hatiku

27
Kita bertanya tentang hari raya Al-Masih, dan kita ingin jawaban dari orang yang sadar jika tuhan bikinan manusia dibunuh, lalu tuhan macam apakah Dia ?
Apakah ia ridha dengan hinaan mereka, padahal suka cita mereka adalah manakala mendapat ridha-Nya
Jika Dia murka dengan apa yang mereka lakukan maka berarti kekuatan mereka telah melemahkan kekuatan-Nya
Lalu, apakah ada wujud tanpa Tuhan, Yang Maha Mendengar dan mengabulkan orang yang berdo’a
Apakah langit yang berlapis-lapis kosong dari Tuhan, saat ia dikubur di bawah tanah ?
Apakah alam semesta tidak memiliki Tuhan yang mengatur saat kedua Tangan-Nya dipaku dan dibelenggu
Bagaimana mungkin planet-planet ini tanpa Tuhan, karena Ia dikalahkan mereka, bahkan mereka mendengarkan tangis-Nya
Betapa kuat kayu-kayu itu membawa Tuhan, yang Tengkuk-Nya diikat ?
Bagaimana bisa besi itu melukai-Nya ?
Bagaimana bisa tangan-tangan musuh menyentuh-Nya bahkan menampar Tengkuk-Nya
Apakah Al-Masih kembali hidup ataukah ada Tuhan lain yang menghidupkannya ?
Alangkah mengherankan, ada kuburan berisi Tuhan
Lebih mengherankan lagi Ia telah tinggal dalam perut ibu
Diam di dalamnya sembilan bulan, berada dalam kegelapan, sedang haid, menjadi makanan-Nya
Lalu Ia membelah vagina, lahir sebagai bayi dan begitu lemah
Mulut-Nya pun menganga tanpa susu ibu
Ia kemudian makan dan minum dan buang kotoran, apakah yang begini disebut Tuhan ?
Mahasuci Allah dari kedustaan orang Nasrani
Kelak semua akan ditanya atas kedustaan mereka

No comments: